News  

Ketua PBNU Sebut Quran dan Hadits tidak Relevan Lagi

Ketua PBNU Yahya Tsaquf dalam sebuah wawancara dengan orang asing (foto: tangkapan layar)

KabarAktual.id – Sebuah potongan video menampilkan Ketua PB NU Yahya Tsaquf yang berbicara tentang Al-Quran dan hadits sedang viral di media sosial. Dia terlihat sedang diwawancarai oleh seorang pembawa acara dalam bahasa Inggris.

Dikutip dari akun TikTok Gethadza, Jumat (13/9/2024), Yahya Tsaquf sedang menjawab pertanyaan si pembawa acara. Dia mengatakan, Al-Quran dan hadits pada dasarnya adalah dokumen sejarah yang berisi panduan moral dalam menghadapi situasi tertentu. 

“Ketika situasi dan realitanya berubah, maka manifestasi dari moralitas tersebut sudah seharusnya berubah pula,” kata Yahya Tsaquf.

Kepada pewawancara, dia menjelaskan bahwa secara umum kita harus mengakui bahwa ada masalah dalam hubungan dua agama ini (Islam dan Yahudi). Salah satu sumber masalahnya, menurut Tsaquf, terletak pada ajaran agama itu sendiri.

Dia melanjutkan, dalam konteks realita saat ini, kaum beragama, baik Islam maupun Yahudi perlu menemukan cara baru untuk pertama-tama memfungsikan agama dalam kehidupan nyata.

Kedua, sambungnya, menemukan interpretasi moral baru yang mampu menciptakan hubungan yang harmonis dengan agama-agama lain.

Pewawancara ingin meminta ketegasan Tsaqub lewat pertanyaan “apakah anda mengatakan bahwa melakukan interpretasi ulang terhadap teks Al-Quran dan Hadits sebagai upaya untuk menghilangkan penghalang bagi terciptanya hubungan baik antara Islam dan Yahudi adalah sesuatu yang mungkin dilakukan?”

Menjawan pertanyaan itu, Tsaquf menegaskan, bahwa bukan hanya mungkin, tapi sesuatu yang harus dilakukan karena setiap ayat Al-Quran diturunkan dalam konteks realita tertentu, dalam masa tertentu. “Nabi Muhammad dalam mengatakan sesuatu juga selalu disesuaikan dengan situasi yang ada pada saat itu,” ucapnya.

KabarAktual.id telah berupaya meminta konfirmasi terkait video tersebut kepada Sekjen PBNU, Saifullah Yusuf, Jumat (13/9/2024) malam. Tapi, konfirmasi tertulis yang disampaikan melalui pesan WhatsApp belum mendapat balasan dari kader NU yang baru dilantik menjadi menteri sosial tersebut.[]   

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *