News  

Warga Pidie di Jakarta Peringati Maulid dan Kukuhkan Paguyuban

Deklarasi pembentukan paguyuban Keluarga Ureung Pidie (KUPI) se-Jabodetabek di Waroeng Kupi Awak Geutanuyoe, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Ahad 12 Agustus 2018 (foto: K73-12)

KabarAktual.id – Warga Pidie yang menetap di Jabodatabek akan mengadakan Maulid Nabi pada hari Ahad, (25/11/2018) pagi, di Kompleks Perumahan DPR Kalibata Jakarta. Di sela kegiatan, juga dilaksanakan pelantikan pengurus Keluarga Ureung Pidie (KUPI) di Jakarta.

Ketua Panitia Pelaksana Maulid dan Pelantikan KUPI, Ir. H. Saiful Bahri mengatakan, acara pengukuhan dan pelantikan pengurus KUPI baru pertama kali dilakukan. “Pengurusnya berasal dari komunitas Pidie yang selama ini sudah terbentuk berdasarkan kecamatan,” kata Saiful Bahri di Jakarta, Jumat (23/11/2018).

Acara maulid yang dirangkai dengan pelantikan pengurus KUPI, kata Saiful, akan dihadiri sekitar 1.000 undangan, di dalamnya sudah termasuk berbagai pengurus ormas/komunitas lainnya. Untuk mengisi tausiah, panitia mengundang Dr Mufakhir Muhammad. Sedangkan pelantikan pengurus KUPI, rencananya, dilakukan oleh Bupati Pidie Abusyik.

Saiful mengharapkan, paguyuban KUPI mampu memperkuat silaturrahmi dan saling membantu sesama orang Pidie, khususnya dan Aceh pada umumnya, di perantauan. “Organisasi ini nantinya juga diharapkan bisa memberi konstribusi dalam pembangunan Pidie,” harapnya.

Pada kesempatan terpisah, seorang sesepuh KUPI, Ayah Mukhtar, menyatakan salut dan bangga atas terbentuknya paguyuban Pidie dan terselenggaranya peringatan maulid nabi. “Mereka meuripee (bergotong-royong) mengumpulkan rezeki dari Rp 100 ribu hingga Rp 10 juta,” ujarnya. 

Dia berkata, semangat kebersamaaan yang sudah mendarah daging sejak dulu itu harus tetap dirawat dan ditumbuhkembangkan. “Warga Pidie dengan bersemangat akan membawa idang yang berisi sie masak puteh, masak merah, ayam goreng dan lain-lain yang bisa dinikmati oleh para tamu undangan. Suasana maulid di Pidie di bawa ke Ibu Kota Negara RI,” terang Ayah Mukhtar.

Hal senada juga disampaikan oleh Muslim Armas yang didaulat sebagai Ketua Umum KUPI perdana. Menurutnya, Pidie terlambat membentuk komunitas ini, padahal kabupaten lain sudah lebih dulu memulai.

Ia juga mengharapkan, keberadaan KUPI bisa menjadi wadah silaturrahmi sesama warga Pidie di perantauan. “Melalui pertemuan berkala dan manajemen organisasi yang rapi, banyak hal yang bisa dilakukan untuk kebaikan warga Pidie di perantauan dan Pidie,” jelasnya.[]

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *