KabarAktual.id – Membuat karya tulis ilmiah dapat melatih kecakapan berpikir sistematis dan metodologis. Ini membutuhkan keterampilan dan latihan yang kontinyu. Menggalakkan budaya menulis (literasi) sedang menjadi sebuah tren dewasa ini.
Merespon gerakan litetasi terebut, Dinas Pendidikan Aceh menyelenggarakan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah untuk kalangan pelajar. Kegiatan bertajuk “Workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Siswa SMK se-Aceh” tahun 2018 itu berakhir, Rabu (24/10/2018) dan ditutup secara resmi oleh Miftahuddin, selaku Kepala Bidang Pembinaan SMK.
Mewakili Kadisdik Aceh, ia menyampaikan, bahwa workshop itu telah membekali para siswa dengan keterampilan menulis sesuai dengan metodologi karya ilmiah. Para siswa sudah bisa menghasilkan karya yang memenuhi kriteria sebagai sebuah produk karya ilmiah. Dengan bekal tersbut, dia mengharapkan agar siswa mempraktekkan keterampilan yang telah dimiliki dengan mulai membiasakan menulis.
Dikatakan, sebuah karya tulis ilmiah bukan sekedar untuk mempertanggungjawabkan penggunaan sumber daya penelitian, tetapi juga mempertanggungjawabkan cara penulisan.
Pada abad 21 ini, katanya, kemampuan berpikir kritis sangat dibutuhkan. “Maka, pelatihan penulisan karya tulis ilmiah dikalangan pelajar perlu terus digalakkan,”” ungkapnya.
Miftah menambahkan, kegiatan menyusun karya tulis dapat melatih otak berpikir kritis. Kompetensi ini sesuai dengan kecakapan yang dibutuhkan pada era revolusi industri 4.0 yang menghendaki kemampun berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.
Ketua Panitia Workshop, Drs Zulkarnaini, menjelaskan, bahwa kegiatan pelatihan penulisan karya tulis ilmiah yang dilaksanakan itu dapat melatih keterampilan membaca dan menulis siswa.
“Bagaimanapun juga, penelitian tidak bisa dilakukan jika budaya literasi tidak dimunculkan. Kemampuan literasi yaitu budaya membaca, menulis, dan mampu mempresentasikan tulisan,” jelasnya.
Para peneliti muda itu diharapkan dapat menyumbang pemikiran dan menuangkannya ke dalam karya ilmiah. Keterampilan menulis karya ilmiah bagi siswa menjadi bekal yang dapat digunakan ketika mereka di dunia kampus nantinya.
Zulkarnaini menambahkan, seorang penulis harus banyak membaca. Tulisan yang bagus itu berawal dari bacaan yang bagus. “Karena itu, rajin-rajinlah membaca artikel, koran, jurnal dan hasil penelitian lainnya,” sarannya.
Workshop penulisan karya tulis ilmiah tersebut diikuti 46 siswa dari 23 kabupaten/kota di Aceh. Mereka dilatih oleh instruktur yang berasal dari akademisi UIN Ar-Raniry, Universitas Syiah Kuala, serta kalangan profesional.[]