KabarAktual.id – Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) saat ini mulai mengawasi sejumlah program talk show di televisi. Pihak KPI mensinyalir, ada konten diskusi publik yang ditayangkan stasiun televisi yang mulai mengarah ke pemilu.
Karena itu, organisasi tersebut mulai gencar melakukan pengawasan. “”Kami saat ini sedang fokus mengawasi konten acara program talk show,” tulis Ketua KPI Pusat Yuliandre Darwis dalam keterangan pers, Selasa (25/9/2018).
Menurut KPI, konten pada sejumlah acara televisi mulai mengarah ke pemilu karena dibungkus sebagai panggung teatrikal. Dia mengingatkan pihak pasangan capres dan cawapres serta tim kampanye agar tidak melakukan kampnye dengan menyiasati keadaan seperti itu.
Darwis mengatakan pihaknya telah meminta kepada pasangan capres-cawapres maupun timses agar menaati aturan yang ada. Khususnya pada soal penayangan iklan kampanye atau konten di televisi. “Kami meminta agar calon dan tim sukses untuk menghormati dan mengikuti etika penyiaran,” katanya.
Tentang aturan kampanye dan iklan kampanye di media penyiaran, KPI menyatakan sepakat dengan panduan yang ada (PKPU dan UU Pemilu) selain P3SPS. “Tidak ada yang dikurangi atau ditambah,”” kata Darwis.
Dia menjelaskan, jika di lapangan ditemukan pelanggaran, KPI akan melaporkannya ke gugus tugas pengawasan dan pemantauan pemberitaan, penyiaran, dan iklan kampanye Pemilu 2019 yang dibentuk atas gagasan Bawaslu. “Jika mereka tidak tertib, kita akan tindak dengan cara menghentikan program atau mengurangi durasi waktu siar sesuai dengan aturan di UU Penyiaran. Itu dalam konteks media,” tegas Yandre.
Pada bagian lain, Ketua Bawaslu Abhan menjelaskan, ada dua mekanisme yang akan ditempuh dalam penertiban iklan kampanye, yakni dengan difasilitasi KPI dan peserta pemilu. Tenggang waktu untuk kampanye dan iklan kampanye melalui media penyiaran dibatasi hanya 21 hari sebelum masa tenang, yakni pada 24 Maret hingga 14 April 2019.
Menurutnya, ini akan jadi konsentrasi pengawasan pihak Bawaslu. Karena itu, ia mengingatkan agar jangan sampai ada iklan kampanye ditayangkan sebelum 24 Maret.[]